Membuat soal pilihan ganda adalah salah satu kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh seorang guru. Pilihan ganda selalu digunakan setiap pertengahan semester ataupun ujian semester. Tidak jarang pula pilihan ganda digunakan dalam penilaian harian untuk mengukur keberhasilan pembelajaran.
Apa Saja Kelebihan dan Kelemahan soal pilihan ganda?
Sebagai instrumen tes, soal pilihan ganda memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan soal pilihan ganda sebagai berikut :
- dapat diskor dengan mudah, cepat, dan memiliki objektivitas yang tinggi;
- dapat mengukur berbagai tingkatan kognitif;
- mencakup ruang lingkup materi yang luas;
- tepat digunakan untuk ujian berskala besar yang hasilnya harus segera diumumkan, seperti ujian nasional, ujian akhir sekolah, dan ujian seleksi pegawai negeri.
Sedangkan kelemahan soal pilihan ganda sebagai berikut :
- perlu waktu lama untuk menyusun soalnya;
- sulit membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi;
- terdapat peluang untuk menebak kunci jawaban.
Meskipun terdapat kelemahan, soal pilihan ganda sejauh ini lebih banyak digunakan di sekolah-sekolah. Hal ini tidak terlepas dari keunggulan yang telah disebutkan diatas.
Apa yang perlu diperhatikan dalam membuat soal pilhan ganda?
Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat soal pilihan ganda bisa menyangkut materi, Konstruksi dan bahasa. Sebelum membahas lebih jauh ketiga hal tersebut ada baiknya seorang guru membuat kisi-kisi soal. Kisi-kisi ini gunanya agar soal yang dibuat tidak keluar dari apa yang akan diukur.
Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks yang memuat informasi yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menulis soal atau merakit soal menjadi tes. Kisi-kisi disusun berdasarkan tujuan penggunaan tes.
Syarat yang harus dipenuhi oleh kisi-kisi soal yakni :
- Mewakili isi kurikulum yang akan diujikan.
- Komponen-komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami.
- Indikator soal harus jelas dan dapat dibuat soalnya sesuai dengan bentuk soal yang telah ditetapkan.
Komponen-komponen yang diperlukan dalam sebuah kisi-kisi disesuaikan dengan tujuan tes. Komponen kisi-kisi terdiri atas komponen identitas dan komponen matriks. Komponen identitas diletakkan di atas komponen matriks.
Contoh komponen identitas yang dimasukkan adalah jenis/jenjang sekolah, program studi/jurusan, mata pelajaran, tahun ajaran, kurikulum yang diacu, alokasi waktu, jumlah soal, dan bentuk soal. Komponen-komponen matriks berisi kompetensi dasar yang diambil dari kurikulum, kelas dan semester, materi, indikator, dan nomor soal.
Indikator dalam soal pilihan ganda juga harus memenuhi persyaratan berikut :
- Memuat ciri-ciri KD yang akan diukur.
- Memuat kata kerja operasional yang dapat diukur (satu kata kerja operasional untuk soal pilihan ganda, satu atau lebih dari satu kata kerja operasional untuk soal uraian).
- Berkaitan dengan materi/konsep yang dipilih.
- Dapat dibuat soalnya sesuai dengan bentuk soal yang telah ditetapkan.
Untuk menjabarkan kisi-kisi, perlu di buat kartu soal. Contoh kisi-kisi soal dan kartu soal dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Berikutnya adalah sebaran Kunci Jawaban. Sebaran kunci jawaban yang dimaksud adalah seberapa banyak pilihan A, B, C, atau D yang akan digunakan. Untuk menentukan sebaran jawaban soal pilihan ganda, digunakan rumus sebagai berikut :
( ∑Soal : ∑Jumlah Pilihan Jawaban) ± 3
Sebagai contoh membuat soal dengan jumlah 40 dengan 4 pilihan, maka proporsi jawaban dihitung dengan rumus diatas maka akan didapatkan hasil 10 – 3 atau 10 + 3. Artinya, pilihan jawaban minimal 7 dan maksimal 11 untuk setiap pilihan. Jika kita buat sebaran misalnya A = 9 , B = 10, C = 10 dan D = 11.
Setelah mengetahui hal-hal diatas, selanjutnya memeriksa hal-hal menyangkut :
Materi
- Soal harus sesuai dengan indikator.
- Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
- Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar.
Konstruksi
- Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
- Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
- Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar.
- Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
- Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
- Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, “Semua pilihan jawaban di atas salah” atau “Semua pilihan jawabandi atas benar”.
- Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut atau kronologisnya.
- Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi.
- Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
Bahasa
- Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
- Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.
- Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif.
- Setiap pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian.
Inilah hal-hal utama yang harus dilakukan ketika membuat soal pilihan ganda. Jika ada hal yang ingin ditambahkan atau dikoreksi, mari kita diskusikan bersama di kolom komentar.
Referensi : Materi Workshop penulisan soal puspendik balitbang kemendikbud
EmoticonEmoticon