pict : anibee.tv |
Equinox sempat menjadi perbincangan hangat setelah beredarnya pesan berantai di media sosial. Pesan berantai ini dianggap meresahkan, hingga BMKG angkat bicara soal fenomena ini.
Mari kita simak tentang : Penjelasan apa itu Equinox?
Equinox sendiri adalah fenomena di mana Matahari ada di lintasan garis khatulistiwa. Fenomena ini terjadi 2 kali dalam setahun, tepatnya pada 21 Maret dan 23 September.
Peristiwa ini membuat posisi Matahari terbit dan terbenam bisa dilihat secara horizontal di seluruh dunia. Orang yang tinggai di wilayah subtropis bagian utara dan selatan juga dapat menyaksikan fenomena ini.
Fenomena tersebut tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis, di mana rata-rata suhu maksimal di wilayah Indonesia bisa mencapai 32-36 derajat Celsius.
Equinox bukan merupakan fenomena seperti HeatWave yang terjadi di Afrika dan Timur Tengah yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu udara secara besar dan bertahan lama.
Saat equinox terjadi, tak ada masalah yang ditimbulkannya. Namun, 14 hari kemudian, ketika Sang Surya melewati satelit-satelit komunikasi dan melepaskan energi yang sangat besar, satelit-satelit ini bisa terganggu sinyalnya. Meski hanya berlangsung selama 10 menit, efeknya bisa jadi meluas.
Gangguan radiasi matahari bisa berdampak buruk bagi satelit-satelit geostasioner yang mengelilingi Bumi dengan frekuensi satu kali putaran per hari atau 24 jam. Dari permukaan tanah, satelit itu terlihat diam di langit.
Satelit geostasioner berkaitan dengan siaran televisi dan radio, telekomunikasi, dan koneksi internet National Broadband Network (NBN) di Australia.
Ketika Matahari melintasi khatulistiwa selama berlangsungnya equinox, sang surya juga melewati bagian belakang satelit geostasioner.
Dosen School of Electrical Engineering and Telecommunications University New South Wales, Australia Dr Elias Aboutanios seperti dilangsir liputan6 mengatakan, gangguan itu disebut sun outages atau gerhana satelit.
Kebanyakan satelit komunikasi geostasioner bekerja pada frekuensi microwave. Matahari juga memancarkan radiasi microwave. Saat equinox, seperti Anda memiliki bola lampu kecil. Kemudian bola lampu itu melintas di depan proyektor besar. Anda tidak dapat melihat bola lampu tersebut. Kebisingan di latar belakang -- yang disebabkan oleh matahari -- menghalangi Anda melihat satelit tersebut.
Multiple satelit yang merelay sinyal yang sama bisa mengurangi level gangguan. Namun, solusi tersebut biasanya terlalu mahal. Sehingga dianggap bisa diterima jika kualitas gambar di layar televisi terdegradasi atau siaran terganggu dalam waktu yang singkat.
Dalam banyak kasus, efeknya singkat, dan Anda mungkin tidak menyadari gerhana satelit itu sama sekali.
Mari kita simak tentang : Penjelasan apa itu Equinox?
Equinox sendiri adalah fenomena di mana Matahari ada di lintasan garis khatulistiwa. Fenomena ini terjadi 2 kali dalam setahun, tepatnya pada 21 Maret dan 23 September.
Baca Juga
Fenomena tersebut tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis, di mana rata-rata suhu maksimal di wilayah Indonesia bisa mencapai 32-36 derajat Celsius.
Equinox bukan merupakan fenomena seperti HeatWave yang terjadi di Afrika dan Timur Tengah yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu udara secara besar dan bertahan lama.
Saat equinox terjadi, tak ada masalah yang ditimbulkannya. Namun, 14 hari kemudian, ketika Sang Surya melewati satelit-satelit komunikasi dan melepaskan energi yang sangat besar, satelit-satelit ini bisa terganggu sinyalnya. Meski hanya berlangsung selama 10 menit, efeknya bisa jadi meluas.
Gangguan radiasi matahari bisa berdampak buruk bagi satelit-satelit geostasioner yang mengelilingi Bumi dengan frekuensi satu kali putaran per hari atau 24 jam. Dari permukaan tanah, satelit itu terlihat diam di langit.
Satelit geostasioner berkaitan dengan siaran televisi dan radio, telekomunikasi, dan koneksi internet National Broadband Network (NBN) di Australia.
Ketika Matahari melintasi khatulistiwa selama berlangsungnya equinox, sang surya juga melewati bagian belakang satelit geostasioner.
Dosen School of Electrical Engineering and Telecommunications University New South Wales, Australia Dr Elias Aboutanios seperti dilangsir liputan6 mengatakan, gangguan itu disebut sun outages atau gerhana satelit.
Kebanyakan satelit komunikasi geostasioner bekerja pada frekuensi microwave. Matahari juga memancarkan radiasi microwave. Saat equinox, seperti Anda memiliki bola lampu kecil. Kemudian bola lampu itu melintas di depan proyektor besar. Anda tidak dapat melihat bola lampu tersebut. Kebisingan di latar belakang -- yang disebabkan oleh matahari -- menghalangi Anda melihat satelit tersebut.
Multiple satelit yang merelay sinyal yang sama bisa mengurangi level gangguan. Namun, solusi tersebut biasanya terlalu mahal. Sehingga dianggap bisa diterima jika kualitas gambar di layar televisi terdegradasi atau siaran terganggu dalam waktu yang singkat.
Dalam banyak kasus, efeknya singkat, dan Anda mungkin tidak menyadari gerhana satelit itu sama sekali.
EmoticonEmoticon